Dilarang Meludahi Putri
Seharusnya, sejak dulu aku ceritakan kepadamu, tentang seorang Perempuan bernama Putri yang begitu sakti barangkali kejadiannya tak akan seperti ini. Tapi maaf, bahkan sebelum aku selesai merangkai kata-kata di gawaiku, hal yang ajaib terjadi. Aku kemalingan. Dan ironisnya gawaiku satu-satunya barang yang raib digondol itu maling sialan. Kebetulan sekali, bukan? Bedebah memang.
Tapi aku bayangkan, mungkin kau saat itu akan membantah. Kau pasti akan berkata, tidak semua orang yang bernama Putri itu sakti. Mungkin kau akan menyebutkan seorang temanmu yang sama-sama kita ketahui. Meskipun aku pasti akan balik berkata, bahwa kasusnya akan berbeda sebab kau tak meludahinya. Lalu kau pasti akan mendebatku dan menuduhku percaya dengan takhayul, mitos, dan segala macam ocehanmu yang tak akan ada habisnya.
Butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya aku bisa membeli gawai baru dan mencoba untuk merangkai kata-kata lagi. Tapi nahas yang terjadi. Mendadak kau pergi meninggalkan dunia dengan segala misteri yang menghebohkan jagat raya ini. Ada perdebatan yang ketat tentang bagaimana kau mati. Ada berita simpang siur yang mengatakan bahwa kau terlibat sesuatu yang sangat berbahaya. Bahkan ada pula yang menuduh-nuduh kau terlampau melewati batas. Tapi aku yakin sekali, pasti kau terkena ludah beracun si Putri. Ludah yang konon bisa berubah wujud menjadi timah panas, besi panas, dan lain-lainnya. Aduh. Jika saja kau mendengar ceritaku sebelum semua itu terjadi.
Tidak bisa tidak. Sebelum ada kau-kau yang lainnya, Aku benar-benar harus menyelesaikan cerita ini. Tapi hal ajaib terjadi lagi. Sebelum cerita rampung, aku kembali disatroni maling. Kali ini gawaiku selamat. Namun yang hilang adalah kepalaku.
Comments
Post a Comment